Pengaturan Database di Laravel

Daelami agus muharam
0

Pendahuluan

Laravel sangat terkenal dalam dunia PHP karena mudah digunakan dan memiliki fitur yang baik untuk pengelolaan database. Artikel ini akan membahas cara mengatur database di Laravel mulai dari konfigurasi dasar hingga beberapa tips agar lebih efisien.


Konfigurasi Database di Laravel
Pengaturan Database di Laravel


Konfigurasi Database Dasar Laravel

Mengatur database di Laravel dimulai dengan mengatur konfigurasi database di file .env. File ini digunakan untuk menyimpan variabel lingkungan yang digunakan oleh Laravel, termasuk informasi detail tentang koneksi database.

Contoh konfigurasi database di file .env



Penjelasan

  • DB_CONNECTION: Menyatakan jenis database yang digunakan, seperti mysql, pgsql (PostgreSQL), sqlite, atau sqlsrv.
  • DB_HOST: Alamat server database, biasanya 127.0.0.1 untuk lokal.
  • DB_PORT: Port digunakan untuk koneksi ke server database (3306 adalah port default MySQL).
  • DB_DATABASE: Nama database yang dipilih.
  • DB_USERNAME dan DB_PASSWORD: Informasi login untuk mengakses database.

Mengubah Pengaturan di config/database.php

Berkas config/database.php digunakan untuk mengatur pengaturan database secara global di Laravel. Secara bawaan, file ini akan menggunakan variabel dari .env, namun Anda juga dapat mengubah beberapa hal lainnya. Di dalam file database.php, Laravel menawarkan berbagai pengaturan untuk koneksi database. 

Ini adalah tata letak dasar konfigurasi database dalam database.php:



Menjalankan Migrasi Database

Laravel memiliki fitur migrasi untuk mengatur tabel dan kolom di database dengan lebih mudah. Untuk mulai migrasi, gunakan perintah:



Petunjuk Migrasi

  • Konfigurasi file migrasi di folder database/migrations untuk membuat tabel baru atau mengubah tabel yang sudah ada.

  • Gunakan perintah php artisan migrate:rollback untuk membatalkan migrasi terakhir jika diperlukan.

Menghubungkan beberapa koneksi database

Seringkali, Anda akan memerlukan penggunaan lebih dari satu koneksi database. Anda dapat menambahkan konfigurasi di bagian connections pada file database.php untuk melakukannya. Contohnya, tambahkan pengaturan koneksi database yang baru:



gunakan koneksi tersebut di model atau queri



Menggunakan Query Builder dan Eloquent

Laravel memiliki dua cara utama untuk bekerja dengan database:

  • Query Builder Baik digunakan untuk kueri yang rumit.
  • Eloquent ORM Membuat interaksi dengan database lebih mudah dengan objek.

Contoh penggunaan Query Builder:



Contoh penggunaan Eloquent ORM:



Optimasi Database di Laravel

Beberapa tips untuk meningkatkan kinerja database di Laravel:

  • Gunakan Lazy Loading: Saat memuat hubungan, gunakan with() agar tidak muncul masalah N+1.
  • Manfaatkan Cache: Simpan hasil query yang sering digunakan dengan menggunakan caching.
  • Index Kolom: Kolom yang sering dicari atau dijadikan filter sebaiknya diindeks di database.


Kesimpulan

Mengelola database di Laravel menjadi lebih mudah berkat konfigurasi yang terstruktur dan fitur-fitur seperti migrasi dan Eloquent ORM. Pastikan selalu memeriksa file .env untuk menyimpan informasi koneksi. Gunakan fitur Laravel dengan efisien agar performa optimal.


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)